Komentar Jurnal Komunikasi


 “STUDI KESIAPAN INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI INFORMASI MENYONGSONG MANADO KOTA PARIWISATA DUNIA (MKPD) 2010”
Oleh Ramon*
Latar belakang :
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pelaksanaan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri dengan mengandalkan pada sumber daya alam sekaligus sumber daya manusianya. Oleh karena adanya Otonomi Daerah ini, maka pembangunan daerah harus bertumpu pada kemampuan daerah dengan segala sumber yang ada serta juga dituntut adanya kreatifitas daerah dalam mewujudkan pembangunan Propinsi Sulawesi Utara khususnya ibukota propinsinya yaitu Kota Manado, dalam usaha mencapai tujuannya menetapkan visi Kota Manado sebagai “Manado Kota Pariwisata Dunia 2010. Salah satu sasaran strategisnya adalah “terbangunnya infrastuktur perkotaan bertaraf internasional” yang akan diwujudkan melalui strategi-strategi pembangunan yaitu : “Infrastruktur Telekomunikasi dan Informasi yang handal dan mampu menghubungkan masyarakat kota Manado dengan dunia internasional“.
Perumusan masalah:
Perumusan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Bagaimana Kesiapan Infrastruktur Komunikasi Informasi Kota Manado Menyongsong Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010 ?
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kesiapan Infrastruktur Komunikasi Informasi Kota Manado Menyongsong Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010. Kegunaan hasil penelitian ini yang dilakukakan oleh peneliti secara teoritis diharapkan dapat  menjadi masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu komunikasi informatika, dan agar dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dibidang teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan secara praktis diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi tentang kesiapan infrastruktur komunikasi informasi kota Manado Menyongsong Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010 untuk menjadi bahan masukan kepada Pemerintah Kota Manado dan pimpinan Departemen Komunikasi dan Informatika dalam pengambilan kebijakan.

Tinjauan Teori
Teori yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti masalah tersebut sudah relevan. Yakni, melihat dari kesepakatan Sarjana komunikasiyang menyatakan  bahwa tujuan utama teori ialah eksplanasi. Dalam teori ilmiah yang menjadi tujuan utamanya adalah memberi eksplanasi secara ilmiah, diperlukan adanya seperangkat proposisi yang mampu menjelaskan bagaimana komunikasi memiliki keterkaitan satu sama lain. Dalam ilmu pengetahuan, eksplanasi untuk satu peristiwa memerlukan spesifikasi sebab-sebab atau kondisi-kondisi anteseden yang menyebabkan peristiwa itu dan menguraikan kondisi-kondisi bagaimana sehingga eksplanasi itu berlaku (Monge, 1973; Harre, 1983).
Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa satu peristiwa memerlukan spesifikasi sebab-sebab maka peneliti melihat faktor-faktor apa saja yang menyebabkan peristiwa yang terkait dengan kesiapan infrastruktur komunikasi informasi sebagai salah satu strategi pembangunan yang akan diwujudkan dalam Misi Manado Kota Wisata Dunia 2010.
Salah satu factor utama yang disebutkan peneliti untuk mewujudkan misi kota manado yaitu kehadiran perangkat infrastruktur/teknologi komunikasi informasi menjadi suatu keharusan. Infrastruktur yang dimaksud dalam hal ini berupa peralatan komputerisasi, internet serta sarana dan prasarana lain yang menggunakan teknologi informasi dalam mengomunikasikan pariwisata di Kota Manado.
Metode Penelitian
 Metode Penelitian yang digunakan sudah tepat, dalam hal ini adalah sosiologis atau empiris atau non doctrinal, yaitu ketersediaannya sarana dan prasarana komunikasi dan informasi sekaligus sumber daya manusianya dalam menyongsong Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010. Untuk mempelajari secara mendalam terhadap suatu individu, kelompok, institusi, atau interaksi-interaksi (sosial) yang terjadi di dalamnya peneliti menggunakan pendekatan sosiologis terhadap kasus. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis yang bersifat deskriptif analitis, artinya bahwa data dikumpulkan dengan menggunakan interview guide (pedoman wawancara) yang bersifat terbuka dan terstruktur, yang akan menjadi instrumen utama dalam analisis data, kemudian didukung oleh perolehan data dari informan yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Yang menjadi target populasi yang dilakukan oleh peneliti adalah masyarakat Kota Manado sebagai responden yang menggunakan teknologi informasi dalam kaitannya dengan persiapan menyambut Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010.
2. Sampel
Peneliti menggunakan teknik purposive random sampling yang dipilih secara sengaja dalam pengambilan data. Dengan menggunakan teknik ini berarti bahwa setiap individu yang menjadi responden akan dipilih secara sengaja dan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu  yaitu, masyarakat yang menggunakan alat komunikasi informasi untuk mengakses informasi terkait dengan kepariwisataan di Kota Manado, aparat Pemerintah Kota Manado yang terkait bidang tugasnya dengan kepariwisataan di kota Manado. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut data lebih mudah dan lebih cepat untuk didapat, sehingga data yang diperoleh sesuai dengan rumusan masalah peneliti.
Selanjutnya untuk kebutuhan akurasi data akan dilakukan cross check (cek silang) terhadap informan yang menjadi sasaran penelitian ini dengan melakukan wawancara mendalam (eksploratif). Wawancara mendalam ini dilakukan terhadap masyarakat umum, pihak dinas terkait yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pengelola Pelabuhan (laut, darat, dan udara), Balai Pengelola Data Elektronik (BPDE), PT. Pos dan Giro, PT. Telkom dan Dinas Kominfo Kota Manado.
Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan. Pengumpulan data primer ini akan dilakukan dengan menggunakan interview guide (pedoman wawancara) yang bersifat terbuka dan terstruktur, yang akan menjadi instrumen utama dalam analisis data. Kemudian didukung oleh perolehan data dari informan yang terkait dengan permasalahan yang akan di teliti. Dengan menggunakan teknik interview guide yang terbuka dan terstruktur itu, peneliti sangat dimungkinkan mengembangkan pertanyaan sesuai dengan kenyataan yang diperoleh di lapangan pada saat wawancara berlangsung. Artinya walaupun jawaban sedikit diluar kuesioner asalkan dalam koridor substansi masih dimungkinkan diteruskan pertanyaan lanjutan.
Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan terstruktur tersebut sangat tergantung pada tanggapan para responden maupun informan yang menjadi sasaran penelitian. Pertanyaan yang diajukan akan berkisar pada kesiapan infrastruktur komunikasi informasi dalam menyongsong Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010. Demikian juga faktor-faktor pendorong yang menyebabkan ketidaksiapan infrastruktur komunikasi informasi dalam menyongsong Manado Kota Pariwisata Dunia 2010, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh oleh peneliti melalui berbagai literatur, majalah, koran yang terkait dengan permasalahan penelitian serta juga diperoleh melalui internet yang berkaitan dengan kesiapan pemerintah kota Manado dalam menyongsong Manado Kota Pariwisata 2010.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini bersifat deskriptif, artinya bahwa data yang diperoleh peneliti akan dianalisis dengan cara menggambarkan secara kritis data dikumpulkan dengan menggunakan interview guide (pedoman wawancara) yang bersifat terbuka dan terstruktur. Data yang diperoleh akan dijadikan instrumen utama dalam analisis deskriptif tersebut oleh peneliti, kemudian didukung oleh perolehan data dari informan yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti untuk memberikan gambaran secara kritis.
Definisi Konsep
Definisi konsep merupakan kajian peneliti mengenai konsep kata-kata atau kalimat yang digunakan dalam melakukan penelitian ini. Peneliti mendefinisikan beberapa konsep yaitu :
1. Kesiapan
Kesiapan adalah sebagai kesudah-tersediaan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang dapat digunakan untuk mendukung program Manado Kota Pariwisata Dunia 2010.
2. Infrastruktur Komunikasi Informasi
Infrastruktur komunikasi informasi yang dimaksud dalam hal ini berupa peralatan komputerisasi, internet serta sarana dan prasarana lain yang menggunakan teknologi informasi yang dapat digunakan untuk mengakses informasi yang cepat terkait dengan pariwisata di Kota Manado guna mendukung program Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010.
3. Menyongsong Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010
Yang dimaksud dalam hal ini adalah menyambut diadakannya perhelatan besar Pemerintah Kota Manado sebagai tujuan wisatawan baik domestik maupun wisatawan mancanegara yang puncaknya di tahun 2010.
Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan penjabaran yang dilakukan peneliti untuk menilai sajauh mana ketersediaan perangkat komunikasi informasi dalam mendukung Manado sebagai kota pariwisata dunia 2010.
1. Kesiapan
Dengan indikator telah tersedianya komputer, internet, telepon dan semua peralatan komunikasi di tempat-tempat yang berhubungan dengan kepariwisataan untuk menginformasikan pariwisata di Kota Manado; yang dalam hal ini diambil di hotel-hotel, perusahaan biro perjalanan, pusat-pusat perbelanjaan, warung internet, warung telepon dan juga kantor pemerintah maupun swasta yang berhubungan dengan dunia pariwisata.
2. Infrastruktur Komunikasi Informasi
Infrastruktur komunikasi informasi yang dimaksud dalam hal ini berupa peralatan komputer, internet, telepon serta sarana dan prasarana lain yang menggunakan teknologi informasi yang dapat digunakan untuk mengakses informasi yang cepat terkait dengan pariwisata di Kota Manado guna mendukung program Manado Kota Pariwisata Dunia 2010.
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Untuk memperoleh hasil yang akurat, peneliti mencantumkan gambaran umum lokasi penelitian dari kondisi Geografis dan jumlah penduduk.
Secara geografis Luas Kota Manado adalah 15.726 hektar (157,26 Km2. Jumlah penduduk tahun 2006 berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS 2005) berjumlah 417.700 jiwa.
Hasil Penelitian
Kesiapan Infrastruktur Komunikasi Informasi
Ketersediaan Alat Komunikasi Informasi Menyongsong  “Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010” menurut hasil penelitian alat penunjang komunikasi informasi telah 100 % tersedia yaitu berupa internet,hal  ini terlihat dari seringnya dijumpai internet. Namun kata tersedia yang digunakan menggunakan barometer tersedianya atau tidak tersedianya internet. Padahal alat komunikasi bukan hanya internet. Namun penggunaan internet dikota Manado masih terbatas untuk kepentingan pribadi masing-masing pengguna, sehingga belum maksimal sebagai dukungan sarana dan prasarana menyongsong “Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010”. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketersediaan infrastruktur komunikasi informasi kurang menunjang program “Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010”.
Jumlah Ketersediaan Alat Komunikasi dan Informasi
Dari data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dapat dikatakan ketersediaan alat komunikasi dan informasi dalam menunjang Manado sebagai kota pariwisata dunia 2010 masih kurang memadai maka selama ini persiapan dari sisi infrastuktur komunikasi informasi masih dapat dikatakan belum cukup. Kemudian jika dilihat dari sisi jumlahnya, ketersediaannya alat komunikasi informasi masih dikategorikan kurang memadai (62,63%) jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Manado. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketersediaan alat komunikasi informasi dalam menunjang program “Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010” secara kuantitatif dapat dikatakan cukup memadai, tetapi secara kualitatif masih sangat kurang.
Sebaran Lokasi Ketersediaan Alat Komunikasi dan Informasi
Dari tabel mengenai sebaran ketersediaan alat komunikasi dan informasi bahwa sebaran keberadaan alat tersebut belum merata, karena berdasarkan data di lapangan alat tersebut masih berada ditempat tertentu selain di kampus (33,50%) ataupun perkantoran swasta (11,49%) maupun pemerintah (5,74%), hanya terdapat disekitar pusat perbelanjaan tertentu (Mall sebesar 5,26%), Warung Internet (16,74%) serta biro perjalanan (21,53%) dan juga lain-lain yang dalam hal ini dimaksud adalah internet maupun komputer milik pribadi sebesar 5,74%. Sebaran alat komunikasi informasi tersebut belum dibarengi dengan kemampuan sumber daya manusianya atau SDM nya, karena masih sangat kurangnya pengetahuan maupun kemampuan penggunaan alat-alat teknologi informasi yang tersedia.
karena yang dapat menggunakan hanya sebagian kecil masyarakat, maka tampaknya ketersediaan alat komunikasi untuk sementara dapat dikatakan cukup memadai, namun belum dapat menunjang sepenuhnya persiapan Program “Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010”.
Pengetahuan Tentang Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010
Pengetahuan responden penelitian menunjungkan mereka sangat mengetahui tentang adanya program “Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010”. Namun, ketersediaan informasi mengenai Manado kota pariwisata dunia tahun 2010 di internet masih kurang dalam memuat informasi dan pengetahuan tentang rencana besar tersebut, sehingga kurang untuk sebagai bahan promosi kota Manado di mata dunia.
Pendidikan Terakhir Responden
Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, data memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan terakhir responden tamatan SMU yakni sebanyak 41,67%, tidak ada yang tamatan SD dan S3; Sedangkan yang terkecil adalah tamatan SMP yakni 1,67%.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa tingkat pendidikan, intensitas penerimaan suatu pesan, dan tingkat persuasibilitas yang ditentukan oleh pengetahuan pemahaman, perhatian, motif, dan kemampuan mendapatkan informasi, ikut menentukan adanya kesenjangan efek komunikasi. Hal ini mendukung pada penemuan-penemuan terdahulu yang dilakukan oleh Schramm, 1977; Schramm, Nelson, dan Betham, 1981; yang menyatakan ketrampilan berkomunikasi yang diperlukan, penggunaan media yang tinggi, juga melengkapi mereka dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dalam beberapa topik. (Rager, 1983).
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat kita simpulkan bahwa masih kurangnya kesiapan infrastruktur komunikasi informasi Kota Manado Menyongsong Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010, karena masih kurangnya ketersediaan alat komunikasi informasi yang terfokus untuk memberikan informasi Seputar Dunia Wisata Kota Manado sebagai pusat informasi. Sehingga banyak usaha-usaha yang harus dilakukan oleh Pemerintah kota Manado untuk mewujudkan terciptanya kota Manado yang mampu bersaing di mata dunia sebagai salah satu kota pariwisata dunia.
Oleh : Ahmad Fatoni, Lenie Okviana, Herlinda, Arini Ayu
Fakultas Ilmu Komunikasi 2009
Universitas Gunadarma

Tinggalkan komentar